Berita  

Semarang Siapkan Proyek Strategis 2026, Termasuk Jembatan Tay Kak Sie

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng (foto: Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng (foto: Pemkot Semarang)

JAVANEWS.ID – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mencatat sejumlah capaian strategis pembangunan infrastruktur sepanjang tahun 2025.

Fokus utama diarahkan pada pengendalian banjir serta peningkatan kemantapan dan konektivitas jalan.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan bahwa DPU telah meningkatkan kapasitas pompa di sejumlah titik rawan, seperti Rumah Pompa Kolonel Sugiono, Tawangmas, Plamongan Hijau, serta penambahan pompa baru di Jalan Petudungan.

Selain itu, sejumlah saluran drainase juga diperkuat, antara lain di kawasan MT Haryono–Petudungan, Jalan Gajah–Aspol Kabluk, Dempel–Muktiharjo Kidul, Jatisari, hingga Saluran Tanjung.

Di sektor jalan, peningkatan dilakukan di berbagai ruas, termasuk Jalan RM Hadi Subeno, Payung Mas Raya Banyumanik, Jatikalangan dan Kampung Jambon Mijen, R Soekanto Tembalang, Robyong Ngaliyan, Palebon, Damar Wulan Semarang Barat, Anjasmoro, serta Kaligawe–Pasar Waru. Pemeliharaan rutin jalan dan drainase juga terus dijalankan.

Agustina menjelaskan, hingga akhir 2025, realisasi anggaran infrastruktur mencapai 81 persen dari pagu Rp384 miliar.

“Kualitas hasil pembangunan dijaga melalui pengawasan dan pengujian konstruksi secara periodik agar sesuai dengan spesifikasi,” ujarnya.

Memasuki tahun 2026, Pemkot Semarang akan memfokuskan pembangunan pada konektivitas jalan hinterland serta pengentasan banjir dan rob. Program tersebut diselaraskan dengan amanah RPJMD Kota Semarang 2025–2029, dengan target kemantapan jalan di atas 93 persen dan kawasan terdampak banjir/rob ditekan di bawah 3 persen.

Beberapa proyek strategis yang disiapkan antara lain pembangunan Jembatan Tay Kak Sie dan Jembatan Akses Pengasapan Ikan Bandarharjo, yang diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi, pemerataan wilayah, serta penguatan destinasi wisata.

Agustina menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan infrastruktur.

“Mulai dari penggunaan jalan sesuai kelasnya hingga tidak membuang sampah ke saluran drainase dan sungai, karena itu berdampak langsung pada keberlanjutan pembangunan,” pungkasnya.