JAVANEWS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh percepatan Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Program ini dinilai efektif dalam menggerakkan ekonomi desa sekaligus menjadi solusi atas persoalan kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan yang banyak muncul di akar rumput.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan hal tersebut saat sharing session di Universitas Kristen Setya Wacana (UKSW) Salatiga.
“Koperasi Desa Merah Putih menjadi salah satu instrumen penting untuk membangun dari bawah, menyelesaikan masalah mulai dari akar rumput,” ujarnya. Ia menambahkan, Pemprov Jateng siap bersinergi dengan pemerintah pusat agar program-program kementerian dapat dikolaborasikan dengan program provinsi maupun kabupaten/kota.
Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami turut mendukung program ini dengan menghadirkan Klinik Digitalisasi Koperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) serta penelitian lintas fakultas.
UKSW juga mengembangkan aplikasi koperasi digital yang kini telah digunakan oleh 535 koperasi.
Dukungan serupa datang dari Menteri Koperasi RI, Ferry Juliantono, yang menargetkan pembangunan fisik 80 ribu unit Koperasi Desa Merah Putih rampung tahun depan.
“Saat ini sudah terdapat sekitar 34.000 bidang tanah yang siap dibangun. Sedangkan sebanyak 17 ribu–18 ribu lokasi sedang dalam proses pengerjaan,” jelasnya.
Ferry juga mengapresiasi inisiatif UKSW melalui Sekolah Koperasi Digital yang dinilai sangat dibutuhkan oleh lembaga koperasi.
Di Jawa Tengah sendiri, pendirian Koperasi Merah Putih telah menunjukkan peran signifikan.
Data mencatat 8.455 koperasi sudah memiliki akun Sistem Informasi dan Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan (Simkopdes), 6.701 unit telah membuka gerai, dan 567 kemitraan usaha berhasil disetujui.
Selain itu, bimbingan teknis telah diberikan kepada 12.473 pengelola koperasi, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas kelembagaan.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan kementerian, Program Koperasi Desa Merah Putih di Jawa Tengah diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat dari bawah.












