Kunjungan Wisata Batang 2025 Tembus 1,5 Juta, Naik 139 Persen

Wisata Batang (foto: Pemkab Batang)
Wisata Batang (foto: Pemkab Batang)

JAVANEWS.ID – Sektor pariwisata Kabupaten Batang mencatatkan capaian luar biasa sepanjang tahun 2025.

Berdasarkan rekapitulasi Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang, jumlah kunjungan wisata mencapai 1.500.686 pengunjung, melonjak 139 persen dibandingkan tahun 2024 yang tercatat 1.080.467 kunjungan.

Kepala Disparpora Batang, Ulul Azmi, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak sejarah baru di awal masa kepemimpinan Bupati M Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono.

“Angka ini menunjukkan pemulihan dan peningkatan signifikan sektor pariwisata pasca-pandemi. Ini menjadi momentum penting bagi ekonomi daerah,” ujarnya, Jumat 12 Desember 2025.

Dari kalender kunjungan 2025, puncak terjadi pada Juli dengan 371.706 wisatawan, menjadikannya bulan tersibuk sepanjang tahun. Sebelumnya, Juni mencatat 189.250 pengunjung, sementara Agustus turun drastis menjadi 64.409.

Menurut Ulul, lonjakan Juli dipicu oleh libur sekolah, cuti bersama, serta promosi wisata yang masif.

“Meski wisata alam masih mendominasi, pengunjung terbanyak justru datang dari sektor wisata religi dan sejarah,” jelasnya.

Situs Syekh Maulana Maghribi Wonobodro menjadi destinasi dengan kunjungan tertinggi, mencapai 533.046 orang.

Selain itu, destinasi lain yang mencatat kunjungan tinggi adalah:

  • Kolam Renang Rejoasari Timur: 279.790 kunjungan
  • Pantai Sigandu: 232.394 kunjungan
  • Sikembang Park: 185.782 kunjungan
  • Agrowisata Kebun Teh Pagilaran: 94.707 kunjungan
  • Situs Syekh Maulana Maghribi Ujungnegoro: 73.936 kunjungan
  • Situs Syekh Abdurrahman Kajoran: 3.603 kunjungan

Hingga 8 Desember 2025, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata mencapai Rp2,35 miliar, atau sekitar 60 persen dari target Rp3,89 miliar.

“Meski target dua juta kunjungan belum tercapai, capaian PAD menunjukkan tren positif dan menjadi modal penting bagi pengembangan destinasi di tahun berikutnya,” ungkap Ulul.

Disparpora Batang kini menyiapkan strategi menjaga kualitas layanan destinasi, mulai dari infrastruktur, keamanan, hingga manajemen kunjungan.

Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tantangan berikutnya, meski cuaca ekstrem Desember diprediksi memengaruhi jumlah wisatawan.

“Meski target 2 juta kunjungan belum tercapai, kenaikan 139 persen menjadi bukti kebangkitan pariwisata Batang pasca-pandemi. Kami optimistis sektor pariwisata akan semakin berkembang,” pungkas Ulul.