JAVANEWS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mulai meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan.
Berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB), terdapat tujuh kecamatan yang dipetakan memiliki potensi tinggi terjadinya tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Batang, Wawan Nurdiansyah menyebut wilayah rawan tersebut didominasi daerah perbukitan dan dataran tinggi.
Tujuh kecamatan yang masuk kategori rawan longsor meliputi Bandar, Bawang, Blado, Reban, Tersono, Wonotunggal, dan Gringsing.
“Kalau bicara potensi longsor, di wilayah kita ada tujuh kecamatan. Mayoritas berada di perbukitan,” ujarnya di Kantor BPBD Batang, Kamis 4 Desember 2025.
Wawan mencontohkan Kecamatan Tersono yang sebelumnya pernah mencatatkan kejadian longsor. Secara geografis, desa-desa di kawasan tersebut memang memiliki kerawanan pergerakan tanah.
Ia menjelaskan, Kabupaten Batang saat ini telah memasuki musim penghujan dengan intensitas masih normal. Namun, masyarakat diminta mewaspadai peningkatan curah hujan yang diprediksi BMKG pada Januari hingga Februari 2026.
“Mulai Januari hingga Februari, intensitas curah hujan diprediksi akan tinggi,” terangnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Batang telah menggelar rapat koordinasi bersama TNI/Polri, OPD terkait, serta para camat. Dalam rakor tersebut, Wawan memberikan dua instruksi penting kepada pemerintah desa, mengacu pada penanganan bencana longsor di Banjarnegara.
- Desa wajib memiliki data kependudukan by name by address yang valid. Hal ini penting agar warga terdampak bisa langsung terdeteksi.
- Desa diminta menyiapkan lokasi evakuasi strategis. Tujuannya agar warga memahami titik kumpul dan jalur penyelamatan yang aman saat keadaan darurat.
Terkait kebutuhan logistik, Wawan memastikan ketersediaan pangan aman. BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PMI, dan Baznas Kabupaten Batang untuk memastikan stok bantuan siap didistribusikan kapan pun dibutuhkan.
“Insyaallah secara stok logistik dan pangan semua siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Selain itu, masyarakat di wilayah perkotaan perlu mewaspadai banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan ke selokan atau sungai,” pungkasnya.












