JAVANEWS.ID – Bupati Batang M Faiz Kurniawan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keterjangkauan harga pupuk bersubsidi.
Dalam kegiatan Sambang Desa di Alun-alun Bawang, ia meminta masyarakat segera melapor jika menemukan pupuk dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Imbauan tersebut muncul setelah sejumlah warga menyampaikan keluhan mengenai tingginya harga pupuk, terutama bagi petani yang belum memiliki kartu tani.
“Pupuk sekarang HET-nya Rp1.800,00 per kilogram. Jadi kalau menemukan harga yang lebih tinggi, mohon lapor ke Kepala Dispaperta Batang,” tegas Faiz.
Bupati memastikan bahwa stok pupuk di Kabupaten Batang dalam kondisi aman dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan petani.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan kios resmi agar distribusi pupuk berjalan lancar dan tepat sasaran.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang, Sutadi menambahkan bahwa pemerintah pusat telah menurunkan harga sejumlah pupuk bersubsidi mengikuti kebijakan Presiden RI. Penurunan harga mencapai sekitar 20 persen.
Salah satu pupuk yang mengalami penurunan signifikan adalah urea. Dari harga sebelumnya Rp120 ribu per 50 kilogram, kini turun menjadi Rp90 ribu per 50 kilogram atau Rp1.800 per kilogram.
“Penurunan ini diharapkan meringankan beban petani sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian,” jelas Sutadi.
Hingga saat ini, serapan pupuk subsidi di Kabupaten Batang telah mencapai 72 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa mayoritas petani sudah memanfaatkan fasilitas subsidi yang tersedia.
Sutadi juga memastikan pupuk bersubsidi masih dapat diakses masyarakat melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL) terdekat.
“Masih bisa didapatkan di KPL, sehingga petani tidak perlu khawatir,” pungkasnya.












