Sukses Revitalisasi, Fort Willem I Jadi Ikon Baru Pariwisata Sejarah Jawa Tengah

Sekda Jateng Sumarno berharap Benteng Fort Willem I Ambarawa jadi contoh bagi pengembangan destinasi sejarah lain (foto: Pemprov Jateng)
Sekda Jateng Sumarno berharap Benteng Fort Willem I Ambarawa jadi contoh bagi pengembangan destinasi sejarah lain (foto: Pemprov Jateng)

JAVANEWS.ID – Destinasi wisata sejarah di Jawa Tengah terbukti mampu menjadi penopang ekonomi daerah.

Hal ini diperkuat dengan kesuksesan Benteng Fort Willem I Ambarawa (Benteng Pendem) yang kini mampu menarik ribuan wisatawan setiap hari.

Fakta tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam acara Malam Anugerah Kebudayaan Jawa Tengah 2025 yang digelar langsung di area Benteng Fort Willem I, Kabupaten Semarang, Sabtu 13 Desember 2025 malam.

Sumarno menegaskan bahwa sejarah dan budaya di Jawa Tengah memiliki daya tarik kuat, baik bagi masyarakat lokal maupun luar provinsi.

“Selain mempunyai nilai-nilai luhur sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, [sejarah dan budaya] juga mempunyai nilai ekonomi di dalam mendukung pariwisata di Jawa Tengah,” ucap Sumarno.

Ia menambahkan, penting bagi Jawa Tengah untuk mencontoh negara-negara maju seperti Jepang, Korea, dan China yang sukses menjaga eksistensi nilai-nilai sejarah dan budaya mereka sejalan dengan kemajuan.

Antusiasme masyarakat terhadap situs bersejarah ini dikonfirmasi oleh Moh Fajri, Vice President The Lawu Group, selaku pengelola pariwisata Benteng Pendem.

Sejak revitalisasi selesai dan diresmikan pada 17 November 2025, eksotika bangunan bersejarah tersebut langsung menarik perhatian besar.

“Eksotika bangunan bersejarah itu mampu menarik kedatangan wisatawan sekira 1.800-2.000-an orang pada hari biasa. Kemudian kurang-lebih 7.000 orang saat akhir pekan,” ungkap Fajri.

Angka fantastis ini, menurut Fajri, menunjukkan animo yang luar biasa dan kerinduan masyarakat untuk menghargai situs-situs bersejarah yang menjadi saksi bisu lahir dan tumbuhnya bangsa.

Sebagai ikonik pariwisata baru di Jawa Tengah, pihak pengelola Benteng Pendem berjanji akan terus berkoordinasi dengan seluruh elemen berwenang untuk memastikan pengelolaan situs cagar budaya ini sesuai dengan standar operasional dan aturan perundang-undangan yang berlaku.

“Pengelola memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kemudian turut serta berkontribusi kepada pemerintah untuk kemajuan pengembangan budaya, perlindungan bangunan cagar budaya, dan dunia pariwisata di Jawa Tengah khususnya,” pungkas Fajri.

Sebagai informasi, Malam Anugerah Kebudayaan Jawa Tengah 2025 juga menjadi momen pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berdedikasi melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jawa Tengah.

Beberapa penerima penghargaan tersebut diantaranya adalah: Sri Paminto Widi Legowo (pegiat dan guru tari asal Semarang), Hadi Sumarto Sukendar (pegiat kesenian alat musik tradisional Calung Banyumasan), Irawati Kusumorasri (seniman pertunjukan tari klasik Jawa dari Surakarta), dan Yono Daryono (seniman kawakan teater dan sastra asal Tegal).