Berita  

Bencana Mengintai, Bupati dan Wali Kota di Jateng Dilarang Plesir Saat Nataru

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi larang bupati dan wali kota nglencer saat Nataru (foto: Pemprov Jateng)
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi larang bupati dan wali kota nglencer saat Nataru (foto: Pemprov Jateng)

JAVANEWS.ID – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan seluruh bupati dan wali kota di Jawa Tengah tidak boleh nglencer alias meninggalkan wilayahnya selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Hal ini disampaikan usai Rapat Koordinasi Forkopimda Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, Senin 8 Desember 2025.

Menurutnya, kepala daerah wajib siaga di wilayah masing-masing untuk memantau kondusivitas dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

“Surat edaran dari Menteri Dalam Negeri untuk tidak meninggalkan tempat selama Nataru itu ada. Berlaku sampai selesai tahun baru,” ujar Ahmad Luthfi.

Dalam rakor yang dihadiri bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota se-Jawa Tengah, ditegaskan bahwa izin bepergian tidak diperbolehkan, termasuk ke luar negeri.

Pengecualian hanya berlaku untuk kegiatan dinas mendesak yang terkait koordinasi antardaerah.

Ahmad Luthfi mengingatkan pentingnya kepala daerah tetap berada di wilayahnya selama Nataru.

Selain menjaga kondusivitas, kehadiran mereka dibutuhkan untuk memberikan arahan cepat jika terjadi kejadian mendesak.

Ia juga menekankan perlunya mitigasi kebencanaan. Berdasarkan perkiraan BMKG, beberapa daerah di Jawa Tengah masih berpotensi mengalami longsor dan banjir selama periode Nataru.

“Jangan sampai kejadian seperti di Cilacap dan Banjarnegara yang memakan korban jiwa terulang lagi,” tegasnya.

Ahmad Luthfi menambahkan, setiap bencana sudah memiliki SOP tanggap darurat.

Kepala daerah wajib membentuk Satgas yang meliputi pengungsian, pendidikan, infrastruktur, kesehatan, hingga Tagana di desa-desa yang sudah dilatih menghadapi bencana.